MC-RestroJakbar.com — Polres Metro Jakarta Barat, siraman Rohani pagi hari oleh Ustadz Sulaeman, Kamis(12/07/18).
Di dunia ini pasti nggak ada satu orang pun yang memimpikan rumah tangganya berakhir dengan perceraian. Nggak heran kabar perceraian sering kali mengejutkan banyak pihak, apalagi jika public figure yang bercerai. Seperti para artis atau ada selibriti.
Bicara tentang perceraian, hal itu bisa menjadi buruk dan memengaruhi mental seseorang serta fisik selama bertahun-tahun.
Ya Ahbabul Kirom,
Emosi negatif yang menyertai akibat perceraian, seperti :
Kesedihan,
Kecemasan,
Khawatir,
Murung
Galau
Gelisah
Melamun
Insomnia
dan Merasa Takut.
Dampaknya adalah kepada stres bagi tubuh,” kata psikolog dan ahli terapi fisik, Elizabeth Lombardo, PhD.
Ya Ahbabul Kirom,
Elizabeth menambahkan peristiwa yang menyebabkan putusnya hubungan dan proses perceraian dapat berlangsung berlarut-larut. Nah, hal seperti itu menciptakan ‘stres kronis’ yang berdampak buruk pula pada setiap organ dan sistem percernaan di tubuhnya.
Perceraian juga disebut dapat menjadi masalah serius pada jantung. Sebuah studi pada 2015 dari jurnal Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes, menemukan bahwa perempuan yang bercerai 24 persen lebih mungkin mengalami serangan jantung. Sementara perempuan yang telah mengalami lebih dari satu perceraian memiliki risiko 77 persen lebih tinggi.
Penelitian ini dikuatkan studi Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health. Selain penyakit jantung, diabetes, gangguan pencernaan, stoke, kolesterol, asam urat, insomnia, dan darah tinggi.
Selain itu berdasarkan penelitian dari Journal of Applied Social Psychology menemukan bahwa konflik berkelanjutan dengan mantan pasangan menempatkan beban yang lebih berat pada kesehatan mental. Penelitian lain menemukan bahwa orang dengan riwayat depresi lebih mungkin untuk kambuh jika mengalami perceraian.
Stres membuat kekacauan seperti itu karena berbagai alasan. Hal ini dapat meningkatkan tekanan darah dan mengganggu sistem kekebalan tubuh. Kalau menghadapi banyak beban pikiran, pasti bikin tubuh sangat lelah. Kelelahan yang terus-menerus juga bikin lebih sulit untuk menjalani hidup sehat jasmani, rohani dan mentalnya.(ameltul)