MINGGU TERAKHIR JELANG LEBARAN DAN MENGANTISIPASI PENIMBUNAN SEMBAKO, POLSEK TANJUNG DUREN MELAKUKAN PENGECEKAN HARGA DAN STOK SEMBAKO DI PASAR SE KEC. GROGOL PETAMBURAN

MC-RestroJakbar.comĀ  – Tanjung Duren – Untuk mencegah terjadi nya penimbunan sembako dan keberadaan stok pangan yang dapat menimbulkan kenaikan lonjakan harga sembako khusus nya di minggu terakhir menjelang Hari Raya Idul Fitri, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes HENGKI HARYADI, S.Ik, MH, memerintahkan kepada personil nya untuk melakukan pengecekan dan pemantauan secara berkala ke pasar pasar guna menjaga stabilitas harga sembako dan stok pangan tetap terjaga dengan baik, Minggu (10/06/2018).

Maka untuk mencegah kenaikan harga dan penimbunan sembako Kapolsek Tanjung Duren Kompol LAMBE PATABANG BIRANA, S.Ik., menugaskan personil nya untuk secara rutin melakukan pengecekan Harga serta stok pangan di pasar pasar yang ada di wilayah Kec. Grogol Petamburan.

Kapolsek Tanjung Duren menjelaskan bahwa pengecekan rutin di perlukan untuk menjaga stok, distribusi, dan harga berbagai kebutuhan pokok selama Ramadan dan menjelang Lebaran.

Dari pengecekan personil pada hari ini di Pasar Pasar Se Kec. Grogol Petamburan, Jakarta Barat berdasarkan hasil pendataan yang diperoleh, secara umum tidak ada Kenaikan/Penurunan. Harga masih Stabil dan normal dengan stok masing masing bahan pokok cukup dan belum ada hambatan demikian pula suplay masing masing bahan pokok berjalan normal.

Kapolsek menambahkan, Selain untuk mengecek stok serta harga pangan, kegiatan pengecekan yang di lakukan oleh kepolisian tersebut untuk menghindari adanya tengkulak yang menumpuk dan mempermainkan harga sembako serta sebagai bahan masukan ke pimpinan Polri untuk dapat menjaga stabilitas harga maupun stok kebutuhan pangan selama Ramadhan dan menjelang Lebaran.

“Karena jika harga sembako naik, tidak menutup kemungkinan berimbas pada keamanan dan ketertiban masyarakat”

Kapolsek juga mengimbau kepada para pedagang agar tidak melakukan penimbunan barang serta tidak memperjualbelikan barang yang sudah kadaluwarsa. (ameltul)